Tidak pernah terbayangkan pada zaman sekarang ini melakukan pekerjaan dan hobi tanpa laptop. Berhubung aktivitas saya, baik itu pekerjaan maupun hobi, selalu ada kaitannya dengan data, tulis-menulis, ketik-mengetik, maka memiliki sebuah laptop yang berkualitas baik sudah menjadi kewajiban.

Kenangan sewaktu masih bekerja kantoran: dari presentasi ke presentasi, memerlukan laptop yang berkualitas baik agar hasil presentasinya juga oke. (foto: dokpri)
Mengenang zaman masih bekerja kantoran dulu, profesi saya tidak pernah jauh-jauh terpisah dari laptop. Sebagai konsultan pendidikan di sebuah institusi asing, selain bertemu dengan siswa secara rutin, hampir setiap hari saya diundang untuk menghadiri pameran pendidikan atau melakukan presentasi di sekolah-sekolah dan kampus. Di pameran pendidikan tugas saya tidak sekadar membagikan brosur dan memberikan penjelasan kepada pengunjung mengenai sistem pendidikan di luar negeri, saya juga harus menunjukkan pada mereka katalog online yang dimiliki institusi tempat saya bekerja melalui laptop yang selalu saya bawa-bawa.
Saya pun juga harus melakukan presentasi di hadapan para pengunjung dalam sebuah sesi khusus, dan untuk itu pastinya saya memerlukan laptop yang canggih. Setidaknya bisa dihubungkan ke LCD agar dokumen presentasi Power Point bisa saya tampilkan di layar proyektor. Meskipun pihak penyelenggara pameran bersedia menyediakan laptop, saya merasa lebih nyaman menggunakan laptop sendiri (maksudnya laptop kantor ;p) karena terkadang laptop yang disediakan panitia biasanya sudah agak usang dengan fitur-fitur yang tidak memadai.

Training bagi para penanggung jawab alumni tentang bagaimana mengelola sebuah website, juga nggak lepas dari laptop. (foto: dokpri)
Beralih ke pekerjaan kantoran terakhir yang malahan lebih sering lagi harus menggunakan komputer dan laptop, karena ada kaitannya dengan mengelola website. Masih tidak jauh-jauh dari dunia pendidikan, tapi bukan mengurus siswa melainkan para alumninya. Jadi, saya diwajibkan untuk mengumpulkan database alumni, lalu mengajak mereka aktif dalam sebuah paguyuban online yang dibuat oleh institusi tempat saya bekerja agar mereka bisa saling terkoneksi satu sama lain. Bahkan, agar saya lebih terampil mengelola website tersebut, saya diharuskan mengikuti training yang mengumpulkan para pengurus alumni dari berbagai negara di kantor pusatnya di kota Paris.

Kadang saya juga merangkap sebagai interpreter atau penerjemah untuk tamu-tamu asing yang berkunjung ke kampus-kampus. Selain menggunakan kata-kata lisan, saya juga memerlukan bantuan presentasi power point untuk memudahkan penjelasan dari para tamu tersebut. (foto: dokpri)
Berhubung suatu alasan, saya memutuskan untuk resign sementara waktu sambil terus mencari pekerjaan tetap yang baru. Sejak lima bulan terakhir menjadi pengangguran, alhamdulillah kegiatan saya bukannya berkurang tetapi malah semakin sibuk. Ini seperti kembali lagi pada zaman saya masih menjadi freelancer sekitar lima tahun yang lalu. Saat itu, saya bekerja sebagai guru lepasan (saya mengajar bahasa Prancis dengan sistem kontrak), penerjemah paruh waktu, dan juga penulis. Kini, saya kembali menekuni profesi lama: mengajar privat, menerjemahkan, dan mengaktifkan kembali blog saya.
Dua profesi terakhir, yaitu menerjemahkan dan menulis blog, mau tidak mau selalu berkaitan erat dengan laptop. Yah mengajar privat juga terpaksa berurusan dengan laptop sih untuk mencari bahan-bahan ajar dari Youtube dan situs-situs interaktif pembelajaran bahasa Prancis. Menyadari kekuatan saya di menulis, saya pun tahu saya harus mempunyai laptop yang kualitasnya baik dan tahan lama, terutama dari segi daya tahan baterai dan daya akses ke beberapa software yang cepat (alias nggak lemot). Selain itu, berhubung pemakaian laptop bisa jadi memakan waktu berjam-jam apalagi menjelang deadline, baik itu deadline terjemahan atau deadline menulis, maka saya lebih suka menggunakan laptop yang tidak cepat panas. Untuk itu, Acer Switch Alpha 12 menjadi pilihan saya.

Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 cocok banget untuk melakukan pekerjaan multitasking. (foto sumber: acerid.com)
Keunggulan yang saya sukai dari Acer Switch Alpha 12 adalah adanya sistem pendingin tanpa kipas (atau fanless) berkat teknologi LiquidLoop yang dapat menstabilkan suhu laptop. Kebayang aja lagi enak-enak ngetik atau stres mengejar deadline tahu-tahu bunyi ‘krek-krek’ atau ‘ngiiiing’ dari dalam laptop tuh rasanya mengganggu banget, ha ha ha.. . Karena tidak menggunakan kipas, jadinya laptop ini tidak memerlukan ventilasi, yang membuatnya bebas debu.

Teknologi LiquidLoop menjadikan Acer Switch Alpha 12 ini fanless atau nggak perlu pakai kipas, karena kemampuannya menstabilkan suhu. (foto sumber: acerid.com)
Selain tidak pakai kipas, Acer Switch Alpha 12 menggunakan prosesor Intel Core i Series generasi ke-6 yang memiliki kinerja cepat dan hemat energi. Artinya loading atau daya akses ke software-software penting yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas blogging saya seperti Microsoft Word, Adobe Acrobat, Microsoft Excel, Microsoft Paint.. nggak pake lama alias lelet. Kapasitas baterainya tahan lama hingga 8 jam, jadi tidak perlu dicolok ke kabel listrik melulu.
Apalagi kalau saya sedang suntuk, sesekali saya mengerjakan terjemahan dan nge-blogging di mal yang ada akses wifi kencang, dan saya suka malas membawa-bawa charger-an karena bikin berat gembolan saya (maksudnya tas ransel :D). Untuk itu, Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 yang super tipis dan ringan–hanya 1,25 kg–bisa saya tenteng ke mana-mana tanpa menyebabkan lengan pegal.

Acer Switch Alpha 12 memiliki layar beresolusi tinggi dengan fitur Light Blue Shield yang melindungi mata dari radiasi. (foto sumber: acerid.com)
Uniknya lagi, layar Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 ini memiliki display yang lebar yaitu 12” dengan resolusi tinggi sebesar 2160 x 1440 pixel. Artinya, area pandang saya jadi lebih luas terutama untuk mengerjakan job-job terjemahan yang biasanya menggunakan Microsoft Excel berkolom-kolom. Biar pandangan mata nggak cepat siwer atau kabur, apalagi bobot kerjaan terjemahan yang berkolom-kolom dan buanyaak… Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 dilengkapi dengan Blue Light Shield yang melindungi mata saya dari kelelahan akibat radiasi.

Acer Switch Alpha 12 layar monitornya bisa dilepas, fungsinya jadi seperti tablet. (foto sumber: acerid.com)
Kalau lagi bosan dan suntuk dan saya cuma ingin nonton film di YouTube atau melalui video streaming, layar Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 ini bisa dicopot, loh. Jadi seperti menggunakan tablet saja. Saya bisa menggunakannya sambil tidur-tiduran sembari menonton film di atas kasur.

suatu hari ingin lagi berbagi ilmu dan presentasi seperti ini… (foto: dokpri)
Hmmm.. yah Acer nih memang paham betul orang-orang yang multitasking seperti saya sehingga ia terus berinovasi menghadirkan fitur-fitur baru yang bisa menjawab berbagai kebutuhan: ya nge-blogging, ya menerjemahkan, mencari bahan dan materi mengajar, menonton video streaming.. . Bahkan suatu hari nanti jika saya kembali bekerja kantoran (aamiin!!) laptop tersebut bisa memenuhi tuntutan presentasi di hadapan para klien. Acer Switch Alpha 12 Notebook 2in1 memang switchable banget ;). ***
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Switch Alpha 12 Story Competition
Sepakat mba, laptop yamg cepat panas, bikin kerja juga lambat, soalnya kalo laptopku udah panas, mati dia, horor juga, kadang ngetik belum disave, duh ribet dah…
bener, Mbak, paling horror tuh kalau lagi asik-asik ngetik, tau-tau laptop jadi panas dan ujung-ujungnya nge-hang…rasanya pengen dipukul itu laptop, ha ha ha!
Coretan berbalut review produk yang menarik. Keren!
Makasih, Mas Yunus 😊
Keren Mbak. Multitasker. Dan iya, Acer ini cocok banget ya buat multitasker kayak Mbak Dina. Btw, saya juga mupeng, laptop di rumah sudah uzur. Sering ngehang gara-gara kepanasan. Dan Acer tanpa kipas pasti tahan panas. Semoga ada rezekinya. 😀
Aamiin, Mba… 🙏
wuihh sibuk dan multitasking banget mba Dina ini ya, kerennn… btw, naksir acer switch-nyaaa…
Lebih tepatnya pengangguran banyak acara, Mba 😀
Hari gini emang musti banget bisa multitasking 🙂
Iya kalau saya ‘kepaksa’ multitasking biar dapur ngebul, halah ;p
Mbaak aku juga lagi butuh..tapi maunya yg layarnya gedeee 😀 wkwkw jadi biiar bisa puas pas ngedit photo 😀 wkwkwk
Hahaha..iya Mbak fotografer handal sih ya jadi laptopnya juga harus canggih 🙂
Nggak handal lah mbak..cuma biar puas matanya..pake lepi ukuran standard kurang..
Laptop idaman nih mba 🙂
Sukses lombanya ya mba Dina 🙂
Makasih, Mba Alida (eh panggilannya apa ya?), sudah mampir 😊.
Yang paling bikin aku bete sama laptop yang gak punya pendingin se-ok acer ini adalah panas maaakkk klo pas aku pakenya dipangku.
Iya, betul. Padahal kalo sering dipangku dan panas, radiasinya bahaya utk tubuh..
Mbak satu ini kereen euy..sering jadi narasumber/pembicara ternyata
Good luck y mba ^_^
Uhuy juga, mamaciih.. 😁
Ini katanya juga aa stylusnya ya mbaaa…. Walaaa, pengen bisa buat gambar2 lucu… *mupeng
Sukses terus ya mbaa… 🙂
iya kalo yg hobinya gambar atau profesinya berhubungan dengan bikin gambar semakin pas aja nih pake acer yang ini 😉
Ping balik: Saat Ngeblog Tidak Lagi Sekadar Menulis Konten, Tapi… | "Rumah Corat-Coret" Punya Dina
wah, keren ulasannya 🙂
Makasih, rumah surga blog 😊
Ping balik: Tetap Terkoneksi dengan Dunia Luar Berkat Smartphone dan Laptop | "Rumah Corat-Coret" Punya Dina
Ping balik: Laptop 2in1 Sang Jendela Dunia | "Rumah Corat-Coret" Punya Dina