Punya jam tangan bersejarah itu memang susah melepaskannya. Terlebih lagi jika jam tangan tersebut pemberian atau warisan seseorang yang kamu sayangi, atau pernah menemani kamu dalah susah-senang hingga jalan-jalan ke luar negeri. Jam tangan yang saya punya pun juga begitu.

jam tangan original kesayangan saya yang telah menemani dalam suka dan duka selama lima tahun terakhir.(foto: dokpri)
Jam Tangan Original Kesayangan
Meskipun dari tampilannya kelihatan biasa banget, tapi jam tangan yang saya kenakan ini lumayan awet. Yah, sebab dia jam tangan original, jadi syukurlah nggak pernah rusak-rusak sampai sekarang. Kalau pun pernah ‘mati’, itu lebih karena batere pada jam tangan sudah habis masa hidupnya, dan bisa saya perkirakan biasanya akan ‘mati’ setelah dua atau tiga tahun berselang, tergantung jenis batere yang saya beli. Pernah juga jam tangan saya ini ‘mati’ karena ada salah satu mesinnya yang sudah lemah (saya sendiri lupa namanya apa, tapi bentuknya keciiil banget, nyaris berukuran mikro), jadi mesti diganti dengan mesin baru. Tapi, secara keseluruhan, jam tangan original yang saya punya ini masih bisa dipakai.