Arsip Kategori: Buku

Tiga Sosok First Lady Tangguh Amerika Serikat

“Di balik pria yang sukses, pasti ada wanita yang hebat”. Pepatah ini berlaku untuk ketiga orang first lady yang menjadi istri dari presiden-presiden Amerika Serikat fenomenal sepanjang sejarah modern Amerika Serikat. Ada Jacqueline Kennedy, yang lebih beken dengan nama panggilan Jackie, istri dari John Fitzgerald Kennedy (atau disingkat JFK), yang memimpin negara adidaya tersebut selama periode tahun 1961 hingga 1963. Yang kedua ada Hillary Clinton, istri dari Bill Clinton, presiden Amerika Serikat yang terpilih untuk dua kali periode sepanjang akhir tahun 1990 hingga awal milenia ketiga. Dan yang ketiga ada Michelle Obama, istri dari presiden kulit hitam pertama sepanjang sejarah kepemimpinan negeri Paman Sam, Barack Obama, juga menjabat selama dua periode berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2016.

jackie-hillary-michelle

ki-ka: Jackie Kennedy, Hillary Clinton, Michelle Obama. (Foto diambil dari wikipedia, huffington post & website the white house)

Baca lebih lanjut

Budaya Temanggung dan Problematika Petani dalam Novel Genduk

Kini, museum bukan sekadar menjadi tempat pemajangan barang-barang antik belaka. Dengan semakin banyaknya pilihan kegiatan berakhir pekan, museum-museum di Jakarta pun ikut menyemarakkan pilihan tersebut dengan mengadakan berbagai aktivitas terkait seni dan budaya. Salah satunya, Museum Nasional (atau disebut juga Museum Gajah) yang pada hari Sabtu, 30 Juli kemarin mengadakan bedah buku sekaligus pementasan kesenian daerah, yaitu tarian Jaran Kepang. Saya juga nggak terlalu ngeh kalau belum melihat wujud dari Jaran Kepang itu yang ternyata adalah kuda lumping. Lalu, apa hubungannya antara bedah buku dengan tari kuda lumping?

Para penari Jaran Kepang dalam acara peluncuran novel Genduk, berpose dengan Sundari Mardjuki (sang penulis novel), wakil bupati Temanggung Bapak Irawan Prasetyadi, Didik Ninik Towok. (foto sumber: dokumen pribadi)

Para penari JJaran Kepang dalam acara peluncuran novel Genduk, berpose dengan Sundari Mardjuki (sang penulis novel), wakil bupati Temanggung Bapak Irawan Prasetyadi, Didik Ninik Towok. (foto sumber: dokumen pribadi)

Baca lebih lanjut

Cormoran Strike Kembali Men-‘Strike’ dalam Career of Evil

Jika pembaca mengenal siapa Cormoran Strike, maka judul heboh yang saya buat ini bukan tanpa alasan.  Pada hari Minggu siang tanggal 2 April 2016 yang lalu di Gramedia Central Park, para pembaca setia serial detektif karangan Robert Gailbraith dengan rela berjejal dalam antrian yang mengular, termasuk saya, di sepanjang etalase toko. Bukan demi bertemu Cormoran, karena ia memang sebatas tokoh khalayan.  Melainkan karena pada hari itu diluncurkan edisi ke-3 serial detektif asal Inggris masa kini yang diciptakan oleh seorang penulis Inggris juga, yang menjadi tenar sejak mengarang cerita Harry Potter.

Baca lebih lanjut

Bincang Sastra Eka Kurniawan dan Lelaki Harimau

Penulis, sastrawan muda Eka Kurniawan akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat tidak hanya di negeri sendiri, melainkan juga di kalangan publik internasional, termasuk Prancis. Karya-karyanya seperti “Cantik itu Luka” atau “Lelaki Harimau” seperti yang teman-teman blogger ketahui mendapat banyak pujian di beberapa media cetak dan online seperti New York Times, The Guardian, Huffington Post, bahkan di situs sastra berbahasa Prancis Onlalu. (Kalau saya sendiri kapan ya? :D)

bincang sastra Eka Kurniawan (duduk paling kanan), Kamis 25 Februari 2016 di Auditorium Institut Prancis di Jakarta. (foto dok.pribadi)

bincang sastra Eka Kurniawan (duduk paling kanan), Kamis 25 Februari 2016 di Auditorium Institut Prancis di Jakarta. (foto dok.pribadi)

Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu suka membaca karya sastra, karena sering kali susah dipahami, ending-nya ngambang, dan kadang mengesankan rasa pesimis terhadap kehidupan. Walaupun tetap suka membaca buku, genre favorit saya tahun-tahun belakangan yang sifatnya lebih ringan dan harus membuat saya penasaran banget, seperti novel detektif, sehingga saya sanggup membaca sampai habis, ha ha ha..

Baca lebih lanjut

Berani Bermimpi Besar & Wujudkan Mimpimu

tanda tangan Merry Riana dengan tagline “Wujudkan Mimpimu!”

Itulah tagline yang ditulis oleh Merry Riana dan suaminya, Alva Tjenderasa, di buku yang mereka berdua tanda tangani untuk saya sewaktu peluncuran buku Mimpi Sejuta Dolar di Kinokuniya Book Store, Plaza Senayan, tanggal 27 Oktober 2011 yang lalu. Acara yang dipadati lebih dari 100 peserta ini–kebetulan saya termasuk salah satu yang beruntung mendapatkan undangan gratis melalui kuis twitter–merupakan, bisa dibilang, merupakan salah satu momen paling menyenangkan dalam hidup saya. Wong ketemu sama the no.1 woman motivator di seluruh Asia koq, gimana nggak hepi-hepi gonjreng kan gue . Saya seperti mendapat suntikan semangat untuk tidak pernah menyerah dengan mimpi-mimpi saya, meskipun saya mesti menundanya dahulu sampai beberapa waktu lamanya.

Baca lebih lanjut