Pikiran dan dugaan ini muncul semakin kuat tatkala tadi sore, sehabis ujian (alhamdulillaah lulus
), sepulang dari ujian, saya jalan-jalan bareng Maria, teman satu program EM (Erasmus Mundus) dan satu mata kuliah plus satu kelas bareng saya, yang asal Kolombia. Sembari menuju ke halte bus, kami sempet ngobrolin tentang dosen yang ngetes ujian kami. Mata kuliah yang diujiankan secara lisan itu judulnya “Storia dell’Europa Moderna” ato Sejarah Eropa Moderen, yang sebenernya gak modern2 amat sih, wong yang dikatakan modern dalam konteks ini adalah sejarah Eropa mulai akhir abad ke-15 (berarti taon 1400-an) sampe awal abad ke-17 (sekitar 1600-an). Yang ngajar, Valerio Marchetti, orang Italia yang ngaku-nya keturunan Yahudi, dan gosip orang-orang dia berdarah Polandia ato daerah Eropa Timur sana. Kami menyebutnya Marchetti (di sini kami biasa menyebut-nyebut dosen dengan nama belakangnya, bahkan kalau kami nggak suka sama si dosen muncul julukan-julukan khusus, hehehhh). Selain ngajar mata kuliah ini, beliau juga mengajar Storia dell’Ebraismo ato Sejarah bangsa Yahudi, Storia dello Shoah ato Sejarah Peristiwa Shoah (sejauh yang saya pahami, shoah itu adalah lembaran hitam dalam sejarah bangsa Yahudi saat Perang Dunia II karena Hitler ingin membumihanguskan mereka semua).
Baca lebih lanjut →