
ayah saya hobi banget berkebun, termasuk memanjat pohon dan memotong batangnya seperti di foto. Sampai-sampai ia suka lupa waktu dan lupa umur. (foto: dokpri)
Di usia senjanya, ayah senang sekali berkebun. Hobi berkebun yang dilakoninya sejak muda ini tidak pernah alpa dari kesehariannya yang memang tidak bisa diam, meskipun baru sembuh dari sakit satu atau dua hari sesudahnya. Hobi berkebun ayah saya tidak tanggung-tanggung: memanjat pohon nangka atau pohon rambutan yang memang lumayan tinggi batangnya. Gara-gara memanjat itu pula ayah saya sempat masuk rumah sakit. Bukan karena terjatuh, tetapi karena ia sedang berpuasa dan kehabisan kadar glukosa berhubung terlalu banyak energi yang dikeluarkannya, padahal sudah jelas ayah sendiri tahu bahwa dirinya penderita diabetes.
Namun, yah… namanya juga penyuka kegiatan berkebun. Meski dilarang-larang tetap saja bandel utak-atik sana-sini tanaman-tanaman yang dirawatnya, walaupun ‘kadar memanjat’-nya sudah berkurang. Mau pohon mangga, pohon jambu, pohon nangka, pasti semua pohon berbatang tinggi yang ada di pekarangan rumah sudah pernah dipanjatnya. Tidak hanya memanjat pohon, ayah saya yang kelihatannya cuek beybeh ini ternyata juga suka menanam bunga, loh.

Bunga mawar yang pernah ditanam ayah di pekarangan depan rumah, setahun setelah kepergian ibu kandung. Cantik ya? 🙂 (foto: dokpri)
Saya masih ingat dengan bunga-bunga mawar yang pernah ditanam ayah satu tahun setelah ibu kandung meninggal. Waktu itu, saya masih tinggal di Surabaya dalam rangka pekerjaan. Ketika saya pulang ke Jakarta untuk melepas kangen, saya perhatikan ada yang baru di pekarangan depan. Ada pot-pot mungil dengan bunga-bunga mawar beraneka warna yang sedang mekar! Ah, tidak mengira ternyata ayah saya ini romantis, ha ha… . Sayangnya, bunga-bunga mawar itu tidak terurus lagi setelah ibu tiri membawa beberapa ekor ayam untuk dipelihara.
Terakhir kali saya dengar dari ibu tiri (ayah saya menikah lagi setelah ibu kandung tiada Agustus 2013 yang lalu), ayah sedang senang-senangnya menggarap kebun kecil di rumah ibu tiri di Sentul. Kata ibu tiri, ayah ingin menghabiskan lebaran di sana, sambil mengelola kebun baru. Yah, yang penting ayah saya jangan keseringan manjat lagi, suka lupa waktu dan lupa umur, hi hi…

Lahan di Sentul yang akan digarap ayah untuk berkebun. (foto: dokpri)
Berhubung ayah saya sudah pensiun, saya ingin menghadiahkan peralatan berkebun untuk beliau. Apalagi, banyak peralatan berkebunnya yang sudah usang. Contohnya gunting rumput yang tidak pernah dibelikan yang baru sampai lumayan karatan, atau linggis untuk mengeruk tanah. Sekop saja seingat saya sudah tidak punya. Namun, berhubung putrinya ini belum makmur dan masih cekak dompet :D, saya ingin membelikan perlengkapan berkebun yang berkualitas dengan harga yang tidak terlalu mahal.

Elevenia sering memberikan diskon bagi pelanggan setianya. Ini status saya terakhir sebagai pembelanja di elevenia, mendapat gratis ongkos kirim untuk satu kali pemakaian. (foto screenshot: dok.pri)
Kebetulan, saya ini lumayan sering berbelanja online di beberapa situs e-commerce Indonesia, karena biasanya harga-harga yang ditemukan bisa jauh lebih murah daripada harga barang-barang yang sama di toko-toko fisik. Salah satu situs e-commerce yang sering saya kunjungi adalah elevenia.co.id, apalagi di sana sering ditawarkan banyak diskon. Barang-barang yang ditampilkan saja didiskon, belum lagi ada diskon untuk ongkos kirim. Selain itu, elevenia.co.id juga menawarkan diskon harian, diskon untuk member yang sudah mencapai level tertentu, dan potongan dalam bentuk poin jika kita cukup sering berbelanja di sana. Pokoknya diskon dari elevenia.co.id banyak.
Misalkan saja, alat-alat untuk berkebun seperti sarung tangan dan sekop. Di elevenia.co.id saya menemukan ada sarung tangan untuk berkebun merk IKEA dengan motif lucu, yang harga awalnya Rp 53.000,- menjadi Rp 51.100,-. Lalu ada satu set sekop dan garpu untuk mengeruk, merk IKEA juga, harga awal Rp 72.000,- menjadi Rp 60.900,- saja. Lumayan kan diskon Rp 10.000,-, bisa dipakai buat ongkos kirim :). Kalau beli di toko IKEA langsung belum tentu dapat harga segitu.

Beberapa peralatan berkebun yang dijual di elevenia.com. Murah meriah tapi barang berkualitas. (foto screenshot: elevenia.co.id)
Oya, berhubung ayah saya juga suka menanam buah-buahan dan bunga, seperti yang saya ceritakan di atas, saya ingin membelikannya bibit buah-buahan dan bunga yang mudah untuk ditanam. Di elevenia.co.id, saya menemukan bibit buah jeruk, bibit bunga mawar, bibit cabai, bahkan bibit durian montong super! Olalala, asalkan dibagi-bagi saja nanti ya ke anak-anaknya kalau pohon duriannya sudah berbuah, jangan dimakan sendiri ;). Masing-masing bibit bunga dan buah yang saya sebutkan tadi harganya juga tidak ada yang di atas Rp 100.000,-! Wah, bisa-bisa ayah bikin pesta kebun di kebun barunya, nih.

Bibit bunga dan buah yang dijual di elevenia.com. Mulai dari bunga mawar, jeruk, biji cabai hingga bibit durian montong! (foto screenshot: elevenia.co.id)
Yah, semoga saja impian saya membelikan peralatan berkebun serta bibit-bibit tumbuhannya buat ayah kesampaian. Setidaknya, buat hadiah lebaran tahun ini agar ayah bisa menikmati kebun barunya di Sentul. Maafkan ananda jika belum bisa memberikan yang terbaik.. . Love you, Dad. ***
Sama mb..ayahku juga suka berkebun. Semoga hadiahnya terrealisasi yaa..ayahnya pasti seneng bnget
hehe… makasih, Mbak Sulis :), aamiin yaa robbal ‘aalamiin..
ayahku juga setelah tidak bekerja, sekarang lebih banyak merawat kebun..
yah, lumayan kadang 2 hari kita bisa merasakan panen berupa kangkung, kadang jagung, bayam dan sayur yang lainnya
wah lumayan tuh Mas, makan dari hasil kebun sendiri 🙂
😀 seger bingit
Kebun di sentulnya enak banget, sejuk, hijau, asri..pantesan si ayah betah yaa…
Iya, Mba, yang penting ayah hepi 🙂
Ping balik: Baju Koko Hadiah Lebaran untuk Ayah | "Rumah Corat-Coret" Punya Dina
Ping balik: Cerita Duka Saat Lebaran | "Rumah Corat-Coret" Punya Dina